Selasa, 11 Desember 2007

Kelembagaan BARNEA Center

V I S I
Visi BARNEA-CenteR adalah untuk menjadi lembaga yang unggul dan profesional dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Indonesia dengan berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan kemanusiaan Universal.
M I S I
Misi BARNEA-CenteR adalah:
1. Mewujudkan nilai-nilai agama yang inklusif dan egaliter
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan nilai-nilai kemanusiaan universal dalam kehidupan masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat
4. Memfasilitasi terwujudnya pengembangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
T U J U A N
1. Mencerdaskan dan meningkatkan kwalitas sumber daya masyarakat melalui kajian, penelitian, pendidikan, dan pelatihan.
2. Mensosialisasikan nilai—nilai inklusifitas agama, social, dan kemanusiaan kepada masyarakat.
3. Menciptakan tatanan masyarakat yang inklusif, egaliter, dan humanis.
4. Melakukan penguatan tatanan kelembagaan yang transparan (shidiq), akuntabel (amanah), dan professional (fathanah).

STRATEGI PENGEMBANGAN
1. Kerja mandiri. Lembaga secara mandiri menjalankan seluruh program yang disusunnya.
2. Membangun kemitraan kepada lembaga-lembaga yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan organisasi.
3. Membangun jaringan kerja (networking) antar lembaga atau instansi yang lebih luas.

A S S O S I A T E S
Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten) Kalimantan Timur
Lajnah Kajian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Nahdhatul Ulama (Lakpesdam NU) Jakarta
Pengembangan Pendidikan Pesantren dan Masyarakat (P3M) Jakarta
Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Jogyakarta
Walisongo Research Institute (WRI) IAIN Walisongo Semarang
Lembaga Studi Agama dan Demokrasi (eLSAD) Surabaya
Lembaga Kajian, Pendidikan Islam dan Sosial (LeKDiS) Samarinda
Institute for The Study of Religion and Democracy (IRD) Jakarta
Lembaga Pengembangan Masyarakat Tani dan Pedesaan (LPTP) Surakarta
Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Kemasyarakatan (LPPK) Jakarta
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pesantren (LeNSA) Kalimantan Timur

Sejarah BARNEA

Kata BARNEA sebenarnya berawal dari BORNEO yang merupakan nama lain dari pulau Kalimantan. Kata Borneo sendiri menyimpan makna filosofi sendiri terkait dengan tempat lahirnya BARNEA-CenteR ini. Borneo adalah salah satu pulau yang ada di Indonesia yang kaya sumber daya alamnya dan budaya. SDA ini perlu dikawal, sehingga tidak terjadi eksploitasi secara berlebihan dan tanpa konservasi. Pulau Borneo sendiri, sampai saat ini terancam menjadi pulau gurun karena eksploitasi hutan dan hasil alam yang tidak terkendali. Kubangan-kubangan galian batubara, tebangan ilegal atas hasil-hasil hutan, dan pengelupasan bukit-bukit atas nama pembangunan nyaris tak terhindarkan. Sementara di sisi lain, kondisi hukum yang mandul tidak mampu mengatasi problem tersebut. Sedangkan masyarakat hanya merasakan akibatnya, semisal banjir dan hawa panas.
Jadi karena inilah di awal pendiriannya, BARNEA menginginkan melakukan langkah advokasi terhadap masyarakat Indonesia Timur. Untuk itu, ada gagasan nama lembaga ini adalah EIC (East Indonesian Center). Namun, karena semangat nilai-nilai lokal yang ingin tetap dipertahankan, akhirnya terpilihlah kata BARNEA sebagai nama lembaga ini. Berawal dari bumi Borneo inilah, diharapkan bisa melakukan advokasi terhadap alam dan masyarakat Indonesia Timur.
BARNEA merupakan sebuah lembaga yang dibangun oleh putra-putra yang peduli bangsa dan negara. Dengan kepedulian dan rasa tanggung jawab yang besar terhadap peningkatan sumber daya masyarakat Indonesia pada umumnya.
BARNEA-CenteR ini berdiri pada tahun 2004.